Uni Eropa, Gizmologi – Uni Eropa baru saja meluncurkan regulasi terkait layanan digital (Digital Service Act/DGA). Dalam hal ini, TikTok terancam diblokir jika tidak mematuhinya.
Dengan begitu bisa dibilang TikTok tengah menghadapi ancaman pemblokiran jika tidak mematuhi regulasi tersebut sebelum September nanti. Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2023), peringatan tersebut sudah disampaikan kepada CEO TikTok Zi Chew pada Kamis kemarin lewat sebuah video conference.
“Kami tidak akan ragu untuk menerapkan sanksi penuh untuk melindungi warga negara kami jika audit tidak menunjukkan kepatuhan penuh,” ujar Thierry Breton, Komisaris Uni Eropa.
Merespon peringatan tersebut, pihak TikTok menjawab bahwa mereka berkomitmen terhadap DSA dan juga telah menguraikan upayanya untuk mematuhi regulasi Uni Eropa lainnya, seperti menyangkut perlindungan data dan kode praktik tentang disinformasi.
“Keamanan pengguna kami adalah yang terpenting,” demikian kicau Caroline Greer, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah TikTok melalui Twitter-nya.
TikTok Terancam Diblokir dan Dikenai Denda
Adapun tweet Caroline tersebut merespon postingan Thierry yang menginformasikan mengenai pertemuan secara virtual bersama CEO TikTok.
Dengan audiens yang lebih muda maka memiliki tanggung jawab yang besar. Sebagai platform yang menjangkau jutaan anak muda Eropa, TikTok harus sepenuhnya mematuhi undang-undang Uni Eropa, terutama DSA,” begitu kicaunya.
Thierry juga menekankan agar pihak TikTok menunjukkan kepatuhannya sesegera mungkin, tidak hanya sekedar upaya saja, tetapi juga hasilnya. Adapun peringatan yang dikenakan pada TikTok tak lain mengenai peningkatan moderasi konten, termasuk transparansi tentang mengapa konten tertentu dihapus dan bagaimana pengiklan menargetkan pengguna.
Baca juga: Viral Konten Pengemis Online, Begini Tanggapan TikTok
Jika hal tersebut dilanggar, maka sesuai dengan peraturan DSA, pihak TikTok harus menghadapi denda hingga 6% dari total pendapatan tahunan mereka. Selain itu, tidak memungkinkan pula platform ini diblokir di Uni Eropa.
