Jakarta, Gizmologi – Microsoft corp disebut akan memangkas ribuan karyawan dari beberapa posisi. Pemutusan hubungan kerja (PHK) Microsoft diperkirakan akan jauh lebih besar dari pada sebanyak 1% pada tahun 2022.
Melansir Reuters yang mengutip laporan Sky News, raksasa perangkat lunak tersebut dikatakan akan memangkas sekitar 5% dari karyawannya. Dengan lebih dari 220.000 karyawan di Microsoft, itu bisa berarti lebih dari 10.000 pengguna akan terkena PHK.
“Dari perspektif gambaran besar, putaran PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk,” kata analis Morningstar Dan Romanoff, Rabu (18/1/2023).
Sebagai informasi, per 30 Juni 2022, Microsoft memiliki 221.000 karyawan tetap, termasuk 122.000 karyawan yang ada di AS dan 99.000 karyawan yang tersebar secara global.
Padahal baru-baru ini, Microsoft memberikan jatah cuti karyawan tanpa batas atau unlimited di AS. Perubahan ini akan berlaku mulai 16 Januari 2023 dan berarti karyawan baru Microsoft tidak perlu menunggu lama untuk mengumpulkan jatah cuti.
Baca Juga: Akuisisi 49% Saham ChatGPT, Microsoft Mau Adopsi OpenAi
Microsoft Corp PHK Ribuan Karyawan

PHK dikatakan “secara signifikan lebih besar” daripada pemotongan 1% untuk tenaga kerja Microsoft tahun lalu. PHK sebelumnya memengaruhi posisi dalam konsultasi dan solusi pelanggan dan mitra.
Pemangkasan karyawan ini juga terjadi selang beberapa minggu setelah CEO Microsoft Satya Nadella memperingatkan tantangan dua tahun ke depan untuk industri teknologi. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Nadella mengakui Microsoft tidak “kebal terhadap perubahan global” dan berbicara tentang perlunya perusahaan teknologi menjadi efisien.
“Dua tahun ke depan mungkin akan menjadi yang paling menantang,” kata Nadella. “Kami memang mengalami banyak percepatan selama pandemi, dan ada sejumlah normalisasi permintaan itu. Dan selain itu, ada resesi di beberapa bagian dunia.”
Microsoft adalah perusahaan teknologi besar terbaru yang menghadapi ekonomi menantang, dan pemutusan hubungan kerja akan terjadi hanya beberapa hari setelah Microsoft menerapkan kebijakan cuti tak terbatas yang baru. Karyawan Microsoft yang memiliki sisa liburan yang tidak terpakai akan mendapatkan pembayaran satu kali pada bulan April, dan manajer akan dapat menyetujui “waktu istirahat bebas” tanpa batas.